Notification

×

Ads

Ads

China Bukan Lagi Nomor 1! Siapa Sangka Negara Ini Jadi Pemberi Utang Terbesar?

| Jumat, Mei 16, 2025 WIB



Detikjam.com - Selama bertahun-tahun, dunia mengenal China sebagai raksasa ekonomi yang rajin menyebar investasi dan pinjaman ke berbagai penjuru dunia. Lewat program ambisius seperti Belt and Road Initiative (BRI), China mendanai proyek infrastruktur dari Asia Tenggara, Afrika, hingga Eropa Timur. 

Namun kini, posisi tersebut mulai tergeser. China bukan lagi negara pemberi utang terbesar di dunia.

Lalu, siapa yang menggantikan posisinya? Jawabannya mungkin akan mengejutkan Anda.

Amerika Serikat Kembali Ambil Alih Panggung Global

Menurut laporan dari Bank Dunia dan AidData, saat ini Amerika Serikat menjadi pemberi utang dan bantuan pembangunan terbesar di dunia. Hal ini terutama terlihat pasca pandemi COVID-19, di mana AS mulai meningkatkan keterlibatannya dalam pemulihan ekonomi global dan penanganan krisis iklim.

Data AidData 2024 menunjukkan:

  • AS menyumbang lebih dari US$ 70 miliar dalam bentuk pinjaman, hibah, dan bantuan pembangunan global pada tahun 2023.

  • Lembaga-lembaga seperti USAID, Bank Dunia (di mana AS adalah donor terbesar), dan IMF memainkan peran kunci.

  • Fokus utama adalah pada Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin, untuk proyek infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga perubahan iklim.

Dominasi China perlahan memudar karena beberapa faktor utama:

1. Masalah Ekonomi Domestik

Krisis properti besar-besaran, tingginya angka pengangguran kaum muda, serta perlambatan ekonomi membuat China mulai menahan ekspansi luar negeri.

2. Restrukturisasi dan Gagal Bayar

Beberapa negara seperti Sri Lanka, Zambia, dan Pakistan kesulitan membayar utang kepada China. Ini memaksa Beijing meninjau ulang strategi pinjamannya.

3. Tekanan Internasional

China dikritik karena kurang transparan dalam skema utangnya. Banyak negara kini lebih berhati-hati dan mulai memilih pemberi pinjaman yang lebih terbuka dan fleksibel.

Tidak hanya AS, Jepang juga menunjukkan peningkatan peran sebagai pemberi utang. Dengan pendekatan diplomatis, Jepang menyasar negara-negara Asia Tenggara dan Afrika melalui skema pinjaman lunak (soft loans) dan hibah.

Contoh proyek:

  • Kereta cepat di India dan Thailand.

  • Pelabuhan dan jalan tol di Filipina dan Vietnam.

  • Proyek energi bersih di Kenya dan Bangladesh.

Perbandingan Global (2023) – Negara Pemberi Utang Terbesar

Peringkat

Negara

Jumlah Pinjaman & Bantuan (USD)

Fokus Wilayah

1

Amerika Serikat

$70 miliar+

Global

2

Jepang

$45 miliar

Asia, Afrika

3

China

$40 miliar (menurun)

Asia, Afrika, Eropa Timur

4

Jerman

$30 miliar

Afrika, Timur Tengah

5

Prancis

$22 miliar

Afrika Francophone, Karibia

Bergesernya posisi China membuka lebih banyak pilihan strategis bagi negara-negara berkembang:

  • Dapat memilih mitra pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai mereka.

  • Mendorong transparansi dan kompetisi yang sehat antar negara donor.

  • Memberi peluang negosiasi utang yang lebih adil dan berkelanjutan.

Pergeseran dari dominasi China ke Amerika Serikat dan Jepang menunjukkan bahwa dunia keuangan global semakin dinamis. 

Negara-negara penerima kini punya kekuatan tawar yang lebih baik. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang arah masa depan pembangunan global — apakah kita akan lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil?


×
Berita Terbaru Update