Notification

×

Ads

Ads

Hari Raya Waisak 2025 – Tema, Makna, Tujuan & Tradisi Lengkap

| Minggu, Mei 11, 2025 WIB
“Prosesi Waisak 2025 di Candi Borobudur”
“Prosesi Waisak 2025 di Candi Borobudur”

Detikjam.com - Hari Raya Waisak merupakan salah satu hari suci terpenting bagi umat Buddha di seluruh dunia. 

Peringatan ini dikenal pula sebagai Vesak atau Visakha Puja, dan dirayakan setiap tahun pada bulan Mei atau Juni, tergantung penanggalan lunar. Di Indonesia, 

Hari Raya Waisak ditetapkan sebagai hari libur nasional dan diperingati dengan berbagai tradisi keagamaan yang khusyuk dan penuh makna.

Tema Hari Raya Waisak 2025

Setiap tahun, perayaan Waisak mengusung tema khusus yang menjadi refleksi ajaran Sang Buddha dan relevansi nilai-nilainya terhadap kehidupan modern. 

Untuk tahun 2025, tema Hari Raya Waisak di Indonesia ditetapkan oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) dan Majelis-majelis Buddhis nasional. 

Tema resmi Waisak 2025 adalah:

"Meneladani Kehidupan Buddha untuk Membangun Kedamaian dan Kebijaksanaan di Tengah Dunia Modern."

Tema ini mengajak umat untuk kembali kepada esensi ajaran Buddha, yaitu welas asih, kebijaksanaan, dan kedamaian batin, sebagai bekal menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.


Tujuan Peringatan Waisak

Hari Raya Waisak memiliki tiga makna utama yang dikenal sebagai Tri Suci Waisak, yaitu:

  1. Kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama di Taman Lumbini.

  2. Pencerahan Siddhartha Gautama menjadi Buddha di bawah Pohon Bodhi di Bodhgaya.

  3. Wafatnya Sang Buddha (Parinibbana) di Kusinara.

Ketiga peristiwa ini dipercaya terjadi pada tanggal dan bulan yang sama dalam kalender lunar, sehingga dirayakan secara bersamaan sebagai Hari Waisak.

Tujuan dari peringatan ini adalah untuk:

  • Merenungkan kembali ajaran Sang Buddha.

  • Mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang universal.

  • Melatih kesadaran dan kedamaian batin.

  • Menyebarkan nilai-nilai dharma (kebenaran) kepada masyarakat luas.

Makna Hari Waisak

Hari Waisak bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momen kontemplasi spiritual yang mendalam. Makna Hari Waisak antara lain:

  • Pembersihan diri dari kebencian, keserakahan, dan kebodohan batin.

  • Menumbuhkan welas asih terhadap semua makhluk hidup tanpa memandang ras, agama, atau golongan.

  • Memperkokoh semangat toleransi antarumat beragama di Indonesia.

  • Menginspirasi gaya hidup sederhana dan penuh kesadaran.

Bagi umat Buddha, Waisak adalah saat untuk memperbaharui tekad menjalani kehidupan sesuai dengan Jalan Tengah (Majjhima Patipada) yang diajarkan oleh Sang Buddha.

Tradisi Perayaan Waisak di Indonesia

Perayaan Waisak di Indonesia berlangsung dengan berbagai tradisi khas, terutama di tempat-tempat suci seperti Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Beberapa tradisi umum dalam perayaan Waisak meliputi:

  • Puja Bhakti di vihara (tempat ibadah umat Buddha).

  • Pelepasan burung dan hewan sebagai simbol pembebasan dan welas asih.

  • Prosesi Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.

  • Penerbangan lampion sebagai lambang harapan dan doa.

  • Pengambilan air suci dari Umbul Jumprit dan penyalaan api dharma dari Mrapen.

  • Meditasi dan pembacaan paritta (doa-doa suci).

Prosesi Waisak di Borobudur sering kali menjadi perhatian dunia, karena menyatukan nilai-nilai spiritual dan kekayaan budaya Indonesia yang tinggi.

Hari Raya Waisak 2025 merupakan momen penting bagi umat Buddha dan seluruh masyarakat Indonesia untuk merefleksikan nilai-nilai kebajikan, kedamaian, dan keharmonisan hidup. 

Di tengah dinamika kehidupan modern, ajaran Sang Buddha tetap relevan sebagai pedoman hidup yang membimbing menuju kebahagiaan sejati. 

Semoga Waisak 2025 menjadi momentum untuk memperkuat toleransi, membangun perdamaian, dan menyebarkan cinta kasih di seluruh penjuru dunia.

×
Berita Terbaru Update