![]() |
Luna Maya mengikuti prosesi sungkeman dan siraman sehari sebelum akad nikah bersama Maxime Bouttier, Selasa (6/5/2025). |
Detikjam.com - Pernikahan aktris senior Luna Maya dan aktor Maxime Bouttier menjadi sorotan tak hanya karena kemegahannya, tapi juga karena perpaduan budaya yang sangat memesona.
Acara sakral yang digelar di Bali ini menghadirkan harmoni dari tiga warisan budaya berbeda:
“Bali, Jawa, dan Eropa — masing-masing mewakili akar leluhur dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kedua mempelai.”
Menghargai Warisan Leluhur
Maxime Bouttier, yang memiliki darah Perancis dan keturunan Bali, serta Luna Maya yang berasal dari keluarga berdarah Jawa, menjadikan pernikahan mereka sebagai pertemuan budaya yang elegan.
Dalam rangkaian prosesi, tampak jelas bagaimana mereka menempatkan adat dan nilai-nilai tradisional di atas segalanya, tanpa meninggalkan unsur modernitas.
Acara diawali dengan prosesi adat Bali yang penuh dengan simbol kesucian dan spiritualitas.
Upacara ini diiringi dengan prosesi siraman dan sungkeman yang berasal dari adat Jawa, yang menggambarkan penghormatan kepada orang tua dan leluhur.
Tak kalah menarik, nuansa Eropa terlihat dalam elemen dekorasi, gaya busana, hingga prosesi pemberkatan dengan cita rasa modern nan elegan.
Busana Pengantin dan Tata Rias
Dalam acara tersebut, Luna tampak anggun mengenakan kebaya putih dengan sentuhan klasik Jawa, dilengkapi sanggul dan hiasan bunga.
Maxime tampil gagah mengenakan busana adat Bali dan pada sesi lainnya mengenakan setelan jas khas Eropa yang minimalis namun menawan. Perpaduan ini bukan hanya estetis, tapi juga simbol harmoni lintas budaya yang menyatu dalam cinta dan komitmen.
Pesan Simbolik dari Budaya
Tiap elemen budaya yang digunakan memiliki makna mendalam. Prosesi adat Bali membawa harapan akan keberkahan dan restu dari alam dan para leluhur. Sementara tradisi Jawa menekankan pada nilai bakti, hormat, dan ketulusan.
Unsur Eropa memberi sentuhan kesederhanaan, kedekatan personal, dan keintiman dalam hubungan suami istri.
Melalui pernikahan ini, Luna dan Maxime tidak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga mempererat tiga dunia budaya. Ini adalah contoh indah dari betapa cinta mampu melampaui batas tradisi dan menyatu dalam keindahan keberagaman.