Detikjam.com - JAKARTA Untuk menekan angka perceraian yang terus meningkat akibat persoalan ekonomi, Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan sejumlah lembaga keuangan resmi melatih 100 penghulu dan penyuluh agama menjadi fasilitator literasi keuangan.
Pelatihan ini digelar secara intensif selama tiga hari dan mencakup materi manajemen keuangan rumah tangga, pengelolaan utang, hingga perencanaan keuangan jangka panjang.
“Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Dr. H. Zainal Muttaqin, M.Ag., menyampaikan bahwa faktor ekonomi menjadi penyumbang terbesar perceraian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.”
“Berdasarkan data Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama MA, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 516 ribu kasus perceraian, di mana lebih dari 20 persen di antaranya disebabkan oleh persoalan ekonomi.
Ini angka yang sangat memprihatinkan,” ujar Zainal dalam sambutannya saat membuka pelatihan di Jakarta, Rabu (8/5).
Ia menambahkan bahwa para penghulu dan penyuluh yang telah dilatih ini nantinya akan menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi keuangan sejak tahap bimbingan pranikah.
Harapannya, calon pengantin dapat memahami pentingnya komunikasi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Salah satu peserta pelatihan, Ustazah Siti Rahmawati, penyuluh agama dari Kabupaten Gresik, mengaku sangat terbantu dengan materi yang diberikan.
“Selama ini kami lebih fokus pada aspek keagamaan dan moral dalam bimbingan pranikah. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi paham bahwa literasi keuangan juga sangat penting untuk menjaga keutuhan rumah tangga,” katanya.
Visual Pendukung yang Disarankan:
Grafik batang: Statistik perceraian berdasarkan penyebab (ekonomi, perselisihan, kekerasan, dll) dari tahun ke tahun.
Foto kegiatan pelatihan: Para penghulu dan penyuluh mengikuti pelatihan di ruang kelas, diskusi kelompok, atau praktik presentasi.
Infografis: Tips pengelolaan keuangan bagi pasangan muda.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para penghulu dan penyuluh dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan keluarga Indonesia yang sakinah, mawaddah, warahmah serta mandiri secara finansial.