Notification

×

Iklan

Iklan

iklan

Kesuksesan Di MotoGP Valentino Rossi

Rabu, 30 Maret 2016 | 2:12 PM WIB Last Updated 2016-03-30T07:12:36Z
Kesuksesan Di MotoGP Valentino Rossi membuktikan dirinya belum habis dengan tampil mengesankan sepanjang musim MotoGP.  The Doctor ternyata punya rahasia di balik kebangkitannya tersebut.

Rossi sempat mengalami masa-masa sulit sejak meninggalkan Yamaha pada penghujung tahun 2010. Dua tahun bersama Ducati tak berjalan sesuai ekspektasinya. Dia tak meraih satu kemenangan pun dan cuma naik podium tiga kali. Setelah gagal di Ducati, Rossi kembali memperkuat Yamaha mulai musim 2013. Akan tetapi, rider berkebangsaan Italia itu tak serta merta kembali berjaya. Dia enam kali naik podium dan sekali menang, tapi di klasemen pebalap masih berada di bawah Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.

sport.merahputih
Rossi akhirnya memutuskan untuk kembali ke Yamaha. Meski berhasil sekali jadi juara pada 2013, penampilan Rossi tak mampu bersaing dengan rekan satu timnya, Jorge Lorenzo. Meski musim lalu gagal bersaing dengan jagoan Repsol Honda, Marc Marquez, rider 36 tahun ini mampu menunjukkan konsistensinya dan diprediksi bakal jadi pesaing berat pada 2015.

Benar saja, Rossi berhasil menang tiga grand prix dan berhasil berdiri di semua podium sembilan balapan awal musim ini. Bahkan, poin 179 yang dikumpulkan lebih banyak dari torehannya pada 2009, saat terakhir kali jadi juara MotoGP, dan penampilan terbaiknya sampai tengah musim sejak 2005.

Semua berkat perkembangan signifikan motor M1 miliknya. Namun, pembalap yang dijuluki "The Doctor" ini mengaku kalau dia perlu waktu beberapa tahun untuk memperbaiki 10 persen krusial dalam motor Yamaha-nya.

"Sejak awal (pindah kembali ke Yamaha), pada satu titik saya merasa sangat nyaman. Saya pikir, saat ini mungkin masih 90 persen," ujar Rossi, seperti dilansir dari Crash. "Tetapi, saya butuh waktu untuk mengembalikan 10 persen terakhir, setelah dua tahun penuh kesulitan dan sebuah motor yang berbeda. Itulah bagian paling sulit, untuk bisa tampil penuh 100 persen," tambahnya.

Rossi akan memulai paruh kedua musim 2015 ini, dengan keunggulan 13 poin atas Lorenzo. Dan, sampai sekarang masih unggul sampai 65 menit dari Marquez, dengan hanya sembilan seri tersisa. Rossi menunjukkan kemajuan signifikan pada musim ini, setelah berpisah dengan Jeremy Burgess dan menunjuk Silvano Galbusera sebagai kepala mekanik baru. Dia menang dua kali dan naik podium 13 kali.
Di akhir musim, Rossi finis di posisi kedua klasemen akhir pebalap. Dia cuma kalah dari Marquez, yang memang tampil sangat perkasa sepanjang musim dan meraih 13 kemenangan.

"Dua tahun bersama Ducati sangat sulit. Tahun lalu sudah jauh lebih baik, tapi tak cukup bagi saya untuk memberikan semua yang saya bisa, jadi saya membuat beberapa pilihan yang sulit. Pilihan-pilihan itu berani, bahkan berisiko, tapi sekarang saya sangat puas karena bisa meraih banyak podium motogp dan dua kemenangan. "Itu membuat saya makin termotivasi dan saya mendapat banyak kesenangan karena tahu bahwa saya cukup kompetitif untuk memenangi dua balapan dan bersaing dengan Lorenzo atau Marquez untuk mengejar kemenangan di hampir semua seri. Itulah target saya.

"Saya sangat senang dengan performa saya musim ini. Bagi saya, ini adalah musim kunci untuk menentukan masa depan saya. Musim lalu saya tak terlalu senang dan saya harus memutuskan apakah saya akan lanjut atau tidak. Target saya adalah bersaing dengan tiga pebalap terdepan dan mengejar podium di setiap balapan. Tahun lalu itu tidak selalu mungkin dilakukan. Saya senang karena hal tersebut bisa saya wujudkan tahun ini,

Rossi menambahkan, dirinya punya rahasia khusus yang memungkinkannya tampil oke lagi dan bersaing dengan pebalap-pebalap yang lebih muda. "Saya pikir rahasianya adalah memahami bahwa Anda masih ingin menjadi bagian permainan. Untuk melakukannya, Anda harus melupakan semua kemenangan yang telah Anda dapatkan pada tahun-tahun sebelumnya dan memiliki kerendahan hati," ungkapnya.
"Anda juga harus menyadari bahwa, kalau Anda ingin lanjut terus, Anda harus bekerja keras. Kalau Anda terus-terusan mengenang kesuksesan Anda di masa lalu dan mengatakan 'saya telah memenangi sembilan gelar juara dunia dan lebih dari 100 balapan.

*Teks Dan Gambar Disari dari berbagai sumber*
×
Berita Terbaru Update
close