Notification

×

Iklan

Iklan

iklan

Beberapa Ojek On-Demand Populer di Indonesia

Selasa, 10 Mei 2016 | 2:00 PM WIB Last Updated 2021-05-05T06:53:03Z
Beberapa Ojek On-Demand Populer di Indonesia
KLICINFO - Kami menghapus Wheel Line karena sudah tidak beroperasi, menambahkan uberMOTOR dan Ojekkoe, serta memperbarui beberapa informasi di dalam daftar. Layanan ojek on-demand yang operasionalnya tidak jelas seperti UberJek dan TopJek juga kami tarik dari daftar)

Kemacetan dan transportasi umum yang kurang dapat diandalkan adalah masalah yang lazim di temui di sejumlah kota besar di Indonesia. Dan ojek adalah salah satu solusinya. Namun, seringkali pengendara dibuat kapok dengan tarif yang tidak standar, bahkan cenderung “semau mereka.”

Kecuali terpaksa, sebagian orang lebih memilih menggunakan moda transportasi yang harganya mungkin beda tipis, seperti taksi, atau membawa kendaraan sendiri.

Semua berubah setelah bermunculan layanan ojek on-demand, baik itu yang bisa dipesan lewat telepon, aplikasi, atau cara lain. Selain tidak perlu mendatangi pangkalan ojek, pengguna juga dimanjakan dengan tarif transparan yang umumnya dihitung per kilometer.

Saking lakunya layanan ini, banyak bermunculan juga startup-startup serupa. Masing-masing mengunggulkan kelebihan yang tidak dimiliki layanan lain. Apa saja? Berikut adalah layanan pesan ojek yang populer di Indonesia

Uber Motor



UBER secara resmi meluncurkan layanan uberMOTOR di kota Jakarta, Rabu (13/4). Untuk menggunakannya, kamu hanya perlu memilih pilihan uberMOTOR di aplikasi UBER kamu. Selanjutnya, kamu harus memasukkan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan, seperti ketika kamu memesan UberX dan
UberBLACK.

Saat ini, uberMOTOR menerapkan tarif yang lebih murah dari GO-JEK dan GrabBike, yaitu Rp1.000 per kilometer, ditambah tarif dasar Rp1.000. Untuk menembus kemacetan yang biasa terjadi di kota Jakarta, mereka juga memperhitungkan waktu tempuh dalam perhitungan tarifnya, yaitu Rp100 per menit.

OjekKoe



Ojekkoe hadir meramaikan sengitnya persaingan di ranah transportasi on-demand. Layanan yang diluncurkan oleh PT. Karya Tekno Indo Perkasa pada bulan Januari 2016 ini tidak jauh berbeda dengan ojek online yang lain, yaitu berbasis aplikasi mobile.

Perbedaan mencolok terletak pada skema bagi hasil. Jika umunya driver mendapat potongan 20 persen dari penyedia layanan, tidak demikian jika mereka bergabung dengan Ojekkoe. Driver berhak membawa pulang 100 persen penghasilannya tanpa potongan. Pihak Ojekkoe hanya mengambil Rp2.500 hingga Rp3.000 perhari sebagai biaya pengembangan aplikasinya.

Tarif yang diterapkan Ojekkoe tergolong kompetitif, yaitu sebesar Rp15.000 untuk 15 km pertama, dan Rp2.250 untuk setiap km berikutnya.

Selain layanan transportasi, Ojekkoe juga menawarkan layanan pesan antar makanan, belanja, antar jemput anak sekolah, dan pengiriman barang dengan kurir. Rencana ke depannya, layanan ojek on-demand yang berencana lebih fokus ke area di luar Jawa ini akan menambahkan layanan lainnya seperti jasa bersih-bersih rumah, mendatangkan guru privat ke rumah, dan layanan untuk memanggil taksi bernama Taxi Koe.

Di situsnya, diinformasikan kalau Ojekkoe tersedia untuk platform iOS dan Android. Namun aplikasi versi iOS Ojekkoe tidak ditemukan di iTunes Store.

GO-JEK



Didirikan pada 2011, GO-JEK menyediakan layanan pesan ojek dengan tarif yang dihitung berdasarkan jarak tempuh. Meski keberadaannya tergolong lama, GO-JEK baru meluncurkan aplikasi iOS dan Android pada awal 2015.

Selain di Jabodetabek, GO-JEK juga beroperasi di Bali, Bandung, dan Surabaya. Per 16 November 2015, startup yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut mengumumkan ekspansi ke lima kota baru, yaitu Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, dan Balikpapan.

Dengan armada yang terdiri dari 200.000 pengendara, layanan di luar transportasi dan kurir, layanan logistik dengan angkutan mobil boks atau pikap, serta integrasi dengan busway, rasanya tak salah menyebut GO-JEK sebagai pemain paling kuat dalam daftar ini.

Mengenai tarif, GO-JEK mematok biaya Rp12 ribu (1 – 10 km) dan Rp15 ribu (10 – 15 km). Jika jarak yang ditempuh lebih dari 15 km, maka pengguna akan dikenakan biaya Rp2.000 per km dengan jarak maksimal 25 km. Selain itu, diberlakukan juga tarif jam sibuk untuk daerah Jabodetabek sebesar Rp5.000.

GrabBike




GrabBike merupakan layanan booking ojek bagian dari Grab, startup asal Malaysia yang diluncurkan tahun 2012 oleh lulusan Harvard Anthony Tan dan Hooi Laing Tan. Grab dikenal fokus dengan layanan yang memberikan rasa aman bagi penggunanya.

Selain lewat seleksi pengendara yang relatif ketat, rasa aman ini juga dijaga lewat fitur “Share My Ride” yang memungkinkan pengguna memberitahu teman atau kerabat bahwa mereka sedang berkendara dengan layanan ini, berikut fungsi untuk melacak lokasinya.

Grab menerapkan tarif Rp1.500 per km, dengan tarif minimum Rp10.000. Misalnya kamu menempuh jarak hanya 3 km, kamu tetap harus membayar Rp10.000. Selain itu, Grab juga memberlakukan tarif tambahan untuk jam sibuk sebesar Rp8.000.

Selain ojek dan taksi, Grab juga punya layanan pemesanan mobil pelat hitam bernama GrabCar, untuk Jabodetabek dan Bali. Semua layanan tersebut terintegrasi dalam satu aplikasi yang tersedia untuk platform iOS dan Android.

Jeger Taksi



Berbeda dengan layanan serupa yang mengalkulasi tarif berdasarkan jarak tempuh di peta, Jeger Taksi menerapkan sistem penghitungan tarif dengan argo seperti layaknya taksi. Sistem pembayarannya bisa dilakukan dengan cara tunai.

Saat ini Jeger Taksi sedang menerapkan tarif flat sebesar Rp25 ribu (1 – 10 km) dan Rp38 ribu (11 – 25 km). Jika jarak yang hendak kamu tempuh lebih jauh dari 25 km, maka kamu akan dikenakan biaya Rp3.500 per km.

Jeger Taksi telah melayani masyarakat di area Jabodetabek, dengan armada sebanyak 500 motor. Selain melayani transportasi penumpang, pengguna juga dapat memanfaatkan layanan booking ojek dengan kode warna kuning ini untuk mengirim dokumen atau barang. Karena belum ada dukungan aplikasi mobile, pemesanan baru bisa dilakukan lewat hotline di 1500-107, WhatsApp di 08117-9999-8, BBM dengan PIN 2AE4C7EE, atau ID Line jegertaksi. Rencana kedepannya, Jeger Taksi akan dapat dipesan lewat web.

LadyJek




Sesuai namanya, layanan ojek ini ditujukan untuk penumpang wanita. Pengemudinya pun sesama kaum hawa. Pendiri LadyJek, Brian Mulyadi, mengatakan bahwa keamanan wanita sering terancam saat menggunakan transportasi. Karena itu, LadyJek berupaya menjadikan keamanan pengguna sebagai fokus utamanya.

Aplikasi LadyJek, yang baru tersedia untuk platform Android, dilengkapi dengan fitur LadyJek Shield, yaitu panic alarm yang dapat dinyalakan pengguna pada situasi berbahaya. Alarm tersebut akan berbunyi nyaring, sehingga dapat menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Saat ini, layanan LadyJek baru tersedia di Jabodetabek. Hingga pertengahan Oktober 2015, Ladyjek, yang terlihat feminin dengan jaket ungu dan helm merah muda, sudah memiliki sekitar 700 pengendara.

Skema tarif yang diterapkan adalah Rp25.000 untuk enam kilometer pertama dan Rp4.000 untuk setiap satu kilometer berikutnya. Mengenai cara pembayaran, selain tunai, LadyJek, yang pemesanannya dapat dilakukan lewat aplikasi Android, juga menerima pembayaran cashless dengan XL Tunai dan E-Cash Mandiri.

Ojesy



Sama seperti LadyJek, Ojesy (sebelumnya bernama Ojek Syari), adalah layanan transportasi ojek khusus wanita. Bedanya, Ojesy mengharuskan pengendaranya mengenakan jilbab. Menurut Evilitia Andarini, pendiri Ojesy, salah satu alasannya karena pengendara yang memakai jilbab dan pakaian tidak ketat cenderung lebih aman dari pelecehan seksual, selain juga membuat penumpang yang sama-sama wanita tidak merasa risih dan canggung ketika harus memegang pinggang pengendara.

Pertama kali hadir di Surabaya, kini Ojesy telah merambah 19 kota di Indonesia, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik, Madiun, Solo, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat.

Untuk 5 km pertama, Ojesy mematok biaya Rp20 ribu. Selanjutnya pengguna dikenakan biaya tambahan Rp3.000 per km. Jika menggunakan Ojesy secara berlangganan, pengguna mendapatkan potongan tarif awal sebesar Rp5.000.

Untuk melakukan pemesanan, pengguna dapat mengirim SMS ke nomor 087751111282.

Blu-Jek




Blu-Jek, startup yang didirikan oleh Garrett Kartono ini memiliki empat layanan utama, yakni Blu-Ride untuk layanan transportasi dengan ojek, Blu-Pick untuk jasa pengantaran dokumen, Blu-Shop untuk layanan belanja dengan nilai maksimal belanja Rp1 juta, dan Blu-Food untuk layanan pemesanan makanan.

Meski menggunakan “Blu” pada namanya, jangan keliru menganggap layanan ini sebagai bagian dari BlueBird. “Blu” di sini bermakna “blusukan”, selain juga diambil dari warna identitas pengendaranya, yakni biru.

Saat diluncurkan pada pertengahan September 2015, Blu-Jek, yang menerima pembayaran dengan tunai dan E-Cash Mandiri, telah memiliki 1.000 pengendara sembari menyeleksi 1.000 pengendara tambahan. Di antara angka tersebut, 100 di antaranya terdiri dari wanita muda dan ibu-ibu.

Tarif normal Blu-Jek adalah Rp20.000 untuk lima kilometer pertama dan Rp4.000 per kilometer berikutnya. Pemesanan dapat dilakukan lewat aplikasi yang tersedia untuk platform iOS dan Android.

Sister Ojek (Sis-O)




Sister Ojek, atau Sis-O, menyasar segmentasi yang berbeda, wanita dan anak-anak. Ada satu hal lagi yang membuat layanan ojek on-demand pendatang baru ini berbeda. Sis-O tidak hanya menyediakan pengemudi ojek wanita, tetapi juga hanya menerapkan sistem berlangganan.

Didirikan pada 20 Mei 2015, Sis-O beroperasi berdasarkan kontrak dengan jangka waktu tertentu, buat pribadi maupun perusahaan. Untuk memudahkan transaksi, Sis-O menyediakan voucer sebagai alat pembayaran. Mirip seperti layanan yang diberikan oleh taksi Blue Bird.

Sis-O, yang juga menyediakan layanan kurir, belanja kebutuhan dapur, pembelian tiket bioskop, pengambilan pesanan, dan sebagainya; menerapkan tarif awal sebesar Rp1.000. Selanjutnya, penumpang akan dikenakan biaya Rp2000 per km dengan tarif awal Rp1.000. Mirip seperti uberMOTOR, Sis-O juga mengenakan tarif waktu Rp200 per menit. Selain itu, terdapat juga service charge yang dihitung Rp500 per km.

Karena layanan yang beroperasi di Jabodetabek ini belum menyediakan aplikasi mobile, kamu bisa melakukan pemesanan melalui SMS atau WhatsApp di nomor 0813 1211 4143, BBM dengan PIN 58455AF1, atau lewat e-mail adm@sister-ojek.com.

Dengan hadirnya beragam penyedia layanan ojek on-demand, pengguna tentu punya lebih banyak pilihan. Jika ingin layanan dengan jaringan yang paling luas, pilihannya adalah GO-JEK. Apabila ingin menggunakan layanan yang punya reputasi paling tinggi dalam faktor keamanan, meski harganya juga sedikit lebih tinggi, ada GrabBike.

Apabila ingin yang harganya relatif lebih terjangkau, saat ini pilihannya adalah uberMOTOR. Lalu, bagi wanita yang lebih nyaman dengan pengendara sesama kaum hawa, pilihannya antara Ladyjek atau Ojesy.

Punya pengalaman seru saat menggunakan layanan-layanan di atas? Atau ada layanan pesan ojek yang belum masuk di daftar ini? Suarakan pendapat dan masukan kamu di kolom komentar.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
×
Berita Terbaru Update
close