
Detikjam.com - Kevin De Bruyne menjadi salah satu nama besar yang dikabarkan akan meninggalkan Manchester City pada akhir musim ini.
Gelandang asal Belgia yang telah menjadi otak permainan The Citizens selama hampir satu dekade itu disebut-sebut tengah mempertimbangkan langkah baru dalam kariernya.
Setelah bertahun-tahun menjadi bagian penting dari dominasi City di Premier League dan Eropa, banyak pihak bertanya: ke mana Kevin De Bruyne akan melangkah selanjutnya?
Akhir dari Era di Etihad
Sejak bergabung dengan Manchester City pada tahun 2015 dari Wolfsburg, De Bruyne telah menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik dunia.
Visi permainan, akurasi umpan, dan kontribusinya dalam menciptakan peluang menjadikannya pemain kunci dalam era kepelatihan Pep Guardiola.
Bersama City, ia telah memenangkan berbagai gelar, termasuk enam trofi Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions.
Namun cedera yang cukup sering menghampiri dalam beberapa musim terakhir, serta usianya yang kini menginjak 33 tahun, membuat masa depan De Bruyne di City mulai dipertanyakan. Kontraknya tersisa hingga Juni 2025, tetapi peluang untuk hengkang lebih cepat tetap terbuka.
Liga Arab Saudi Jadi Pilihan Paling Realistis?
Seperti banyak pemain top Eropa lainnya, De Bruyne kabarnya masuk dalam radar klub-klub besar di Arab Saudi. Al-Nassr dan Al-Hilal disebut tertarik memboyongnya sebagai bagian dari ambisi besar Liga Pro Saudi yang ingin menjadi kompetisi elite dunia.
Tawaran gaji selangit dan prospek hidup yang lebih tenang di penghujung karier bisa menjadi pertimbangan besar bagi De Bruyne.
Dengan kehadiran Cristiano Ronaldo, Sadio Mané, dan Karim Benzema yang telah lebih dulu bergabung, kepindahan De Bruyne ke Saudi bukan hal yang mustahil.
Amerika Serikat Juga Jadi Tujuan Potensial
Major League Soccer (MLS) juga bisa menjadi destinasi yang menarik. Beberapa klub seperti Inter Miami atau LA Galaxy memiliki sejarah merekrut pemain-pemain bintang di akhir karier mereka.
Gaya hidup di Amerika Serikat, ditambah kesempatan untuk menjadi ikon sepak bola di pasar yang sedang tumbuh, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi De Bruyne dan keluarganya.
MLS juga menawarkan ritme kompetisi yang lebih ringan, cocok bagi pemain yang mulai mempertimbangkan transisi dari karier aktif ke peran di luar lapangan seperti pelatih atau duta klub.
Kembali ke Belgia, Akhiri Karier di Kampung Halaman?
Skenario sentimental lainnya adalah kembali ke Belgia. Klub seperti KRC Genk, tempat De Bruyne memulai karier profesionalnya, bisa menjadi pelabuhan terakhir jika ia memilih menutup karier di negara asal. Meski tidak semegah tawaran dari luar negeri, keputusan semacam ini akan sangat dihargai oleh publik Belgia dan bisa menjadi penghormatan bagi karier panjang sang maestro lapangan tengah.